MA-MA.ID, Ambon: Imbas Gempa Bumi 2019 di Maluku dan Pandemi Covid 2019 lalu mengisahkan cerita kelam juga inspiratif bagi Jossep Tititloloby mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dalam menempuh studi hingga berhasil menyandang gelar sarjana.
Khususnya dimasa pandemic, system pendidikan turut berpengaruh yang terpaksa kegiatan belajar-mengajar harus dilakukan secara daring. Kondisi itu tentu diperhadapkan dengan berbagai tantangan, diantaranya, sulitnya komunikasi antara mahasiswa dan dosen yang dikhawatirkan terjadi miskonsepsi terhadap ilmu yang disampaikan, belum lagi terkendala pada system jaringan.
“ Perubahan metode belajar, membuat kami tidak bisa bertatap muka hingga beberapa waktu yang cukup lama, kuliah secara daring membuat kami terpisah dari sahabat dan orang-orang yang kami cintai, “ kenang Josep dalam kesannya yang disampaikan dihadapan para Wisudawan di Auditorium Unpatti, Senin (18/12/2023).
Mahasiswa Program Studi Akutansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Febis) Unpatti ini mengaku perjalanan studi penuh liku dan tantangan itu akan selalu dikenang dan akan selalu dijadikan satu pengalaman berharga selama hidupnya.
“ Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga, meskipun penuh dengan kesulitan dan tantangan dan kekawahtiran, tetapi suasana tersebut membawa makna yang positif, baik dari sisi pembelajaran dimana situasi belajar dari rumah memberikan peluang untuk mengembangkan keterampilan mandiri kami, membentuk disiplin diri kami, dan bagaimana kami memanajemen waktu dengan baik, “ tuturnya.
Pengalaman yang dipetik bagi Jossep adalah bagaimana mengatasi hambatan teknologi, dan yang paling terpenting adalah bagaimana kami membentuk karakter yang tangguh, empati kepada kondisi yang sulit, dan bagaimana kemampuan kami dalam menghadapi situasi ketidak pastian.
“ Bagi saya belajar itu bukan saja tentang dosen, atau kampus ataupun buku yang kita baca, tetapi semua hal yang kita lihat dalam hidup, semua hal yang kita jumpai dan kita alami itulah yang kita pelajari, “ tandasnya.
Jossep mengaku selama menempuh pendidikan kurang lebih tiga tahun lamanya di kampus bertajuk Hotumese itu banyak hal yang membuatnya berubah sehingga tak membuatnya ragu bahwa Unpatti yang dikenal sebagai kampus orang sudara di Maluku itu benar-benar berkualitas.
“ Tiga tahun sebelas bulan menempuh pendidikan di lembaga ini, membuat saya yakin bahwa Universitas Pattimura mampu menjadi Universitas yang unggul, mampu untuk menghasilkan lulusan yang teruji, berdaya saing, menciptakan karya dan inovasi, berkompetensi, dan siap masuk di pasar kerja,” ungkapnya.
Dalam kesannya itu, Jossep mengajak para wisudawan agar tetap terus berjuang dan semangat menata masa depan, “ Tuhan yang selalu bersama kita, almamater ini akan tetap menjadi mitra yang akan terus kita bangun sebagai alumni,” pungkasnya. (Rizal/PMG)