MA-MA.ID, Ambon: Universitas Pattimura (Unpatti) merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Maluku yang dikenal dengan Kampus Orang Basudara. Memiliki sebanyak 24.000 mahasiswa yang berasal dari 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Kampus orang basudara dapat dimanifestasikan sebagai makna dari ideology Pancasila, karena civitas akademiknya berasal dari berbagai latar belakang. Hal ini diungkapkan Rektor Unpatti, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H, M.Hum dalam sambutannya pada Seminar Nasional “ Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila yang digelar Yayasan Sombar Negeri Maluku dan BPIP RI di Aula Rektorat Universitas Pattimura lantai 2, Senin (30/10/2023).
“Hal ini tentu menjadi bagian dimana kita dapat mensosialisasikan dan mendesiminasi makna dari Ideologi Pancasila. Kamis sebut Kampus Orang Basudara yang memiliki arti dari berbagai latar belakang suku, budaya, ras dan agama yang berbeda” ujarnya.
Dalam seminar nasional dengan tema “Internalisasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Penguatan Ideologi Pancasila di Ambon, Maluku” ini, Rektor Saptenno menyentil eksistensi dari nilai-nilai kearifan local yang harus terus dirawat dan dijaga.
Dikatakan, provinsi Maluku sesungguhnya memiliki banyak kearifan lokal yang sudah dikembangkan jauh sebelum Indonesia ini ada. Meski beberapa puluh tahun lalu pernah dihadapkan dengan kenyataan dimana terjadi konflik yang tentu ini disusupi dengan ideologi tertentu yang merugikan, maka saat ini Maluku menjadi salah satu provinsi yang menjadi contoh perdamaian di Indonesia dan dunia.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Gong Perdamaian Dunia yang ada di Kota Ambon, Provinsi Maluku sehingga dapat dijadikan sebagai objek wisata sekaligus menjadi moment penting bagi generasi muda bahwa konflik tidak ada artinya, akan tetapi hidup orang basudara sangatlah penting.
“Disini kita dikenal dengan Ain Ni Ain, Sagu Salempeng Di Patah Dua dan masih banyak istilah kearifan lokal yang dikembangkan untuk menjadi perekat, “ jelasnya.
Menurutnya, Pancasila adalah norma dasar dan fundamental yang menjadi sesuatu penting bagi bangsa. Suatu bangsa yang tidak memiliki ideologi tentu akan mengalami kesulitan, karena dengan adanya ideologi maka tentu akan mengarahkan bangsa ini kearah mana kita harus mencapai cita-cita.
“ Karena itu sebagai generasi muda harus memahami betul nila-nilai yang terdapat di dalam Ideologi Pancasila itu sehingga dapat dipahami dan dapat dipraktekan secara baik, ”ujarnya.
Ia berharap dengan adanya Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) maka kita mampu memfilter semuanya itu dan sebagai generasi muda bangsa maupun mahasiswa diharapkan dapat menjadi pioneer (Pelopor) ataupun duta-duta yang dapat menginplementasikan hal tersebut serta dapat memberikan pemahaman yang baik kepada generasi ke generasi berikutnya.(PMG/HMS)