MA-MA.ID, Ambon: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Dampak dari terganggunya pertumbuhan anak, umumnya terlihat dari fisik yang kurang ideal.
Kasus stunting di Maluku tak luput dari perhatian berbagai pihak salah satunya Rektor Universitas Pattimura (Unpatti) Prof. M. J. Saptenno. Dalam kesempatan diskusi Saptenno memberi atensi soal adanya stunting di Maluku.
Menurutnya, persoalan stunting di Maluku tak terlepas dari pemahaman atau presepsi masyarakat tentang pola makan terutama bagi ibu hamil dalam masa pertumbuhan janin.
“ Adanya Stunting itu akibat dari pemahaman keluarga pada saat waktu kehamilan kurang memahami pentingnya memberikan gizi yang baik, bagi nutrisi yang baik, pada proses pertumbuhan janin tersebut, “ ujarnya.
Kata Saptenno, ada kebiasaan di masyarakat yang harus dirubah presepsinya bahwa demi pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat kadang mengabaikan hal penting yang justru menjawab kebutuhan kelangsung hidupnya.
“ Misal dari kebiasaan warga itu menjual telur dan ayam uang tersebut di pakai membeli mie instan, selain itu juga, ikan dari hasil tangkapan yang tidak baik di konsumsi sementara yang baik harus di jual, jika presepsi itu tidak dirubah maka menjadi tangung jawab universitas untuk di teliti dan memberikan perubahan, “ ujarnya.
Saptenno juga mengingatkan, bahwa asupan-asupan yang baik bagi kepentingan pertumbuhan sudah harus dimulai dari kandungan, jangan lahir baru di berikan sesuatu.
“ Mestinya dari kandungan itulah sudah harus memberikan nutrisi atau gizi yang baik, bagi pertumbuhan janin, “ ingatnya. (PMG)