MA-MA.ID, Ambon: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEBIS) Universitas Pattimura menyelenggarakan Webinar The 2nd International Conference On Business And Economy dengan tema “Acceleration of Innovation in an Archipelagic Country Post Covid-19 Pandemic”.
Webinar dengan menghadirkan keynote speaker Dr. Sandiaga S. Uno dan speaker Dr. Vanessa Rotren (La Trobe University Australia) dengan topic Digital Economy Transformation In an Archipelagic Country Post Covid-19 Pandemic: Research on Indonesian And Southeast Asia ini berlangsung secara hybrid yang digelar di lantai 2 Swisbell Hotel Ambon, Sabtu (15/10).
Turut hadir juga sebagai pembicara Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc (Gajah Mada University Indonesia) topic : Digital Economy Transformation In an Archipelagic Country Post Covid-19: opportunities and challenges- Indonesia case, Jeongyoon Lee, Ph.D (University of Kentucky United States) Topic: Digital Economy Transformation In an Archipelagic Country Post Covid-19 dan Arif Perdana, Ph.D., CA (Monash University) topic: Digital Finance For Financial Inclusion.
Dalam sambutannya Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pattimura, Dr. E. Leiwakabessy, M.Si mengatakan pasca melandainya pandemi covid -19, perekonomian global dihadapkan pada tiga ancaman krisis yaitu, krisis pangan, energi dan krisis keuangan. Ditengah ketidakpastian ekonomi global, perkembangan teknologi digital membuka peluang untuk memacu pertumbuhan ekonomi sebagai “new growth engine” dengan itu pondasi digital masyarakat Indonesia menjadi potensi besar dalam mendorong digitalisasi ekonomi. Tercatat pada tahun 2020, penggunaan internet di Indonesia 80%nya adalah pengguna aktif sedangkan penguna jasa online sebesar 58% dan transaksi digital banking semakin diminati oleh masyarakat, volume transaksi uang elektronik dan digital banking naik tinggi masing-masing sebesar 38,8% dan 24,4% (data Bank Indonesia tahun 2020).
Lanjut dikatakan seiring munculnya fenomena “sharing economy” maka digitalisasi memberi peluang untuk berkompetisi secara sehat dan sekaligus dapat berkolaborasi. Disisi lain, kehadiran fintech non bank menawarkan pengembangan ekosistem sebagai solusinya, sedangkan perbankan terus bertransformasi dan berkolaborasi dengan fintech untuk meningkatkan kualitas layananya. Sehingga, interkoneksi ekosistem digital perlu terus ditingkatkan agar masyarakat dapat lebih mudah dan cepat dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu percepatan literasi digital bagi semua masyarakat, mulai dari perkotaan, pedesaan, hingga kepulauan dapat berdampak pada pertumbuha sektor-sektor ekonomi dengan cepat, sehingga dapat menciptakan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan demikan dekan berharap perlu adanya perangkat regulasi dan kebijakan yang tepat untuk terus mendorong perkembangan ekonomi digital di Indonesia dan menciptakan iklim pasar yang kondusif, terutama menyangkut perlindungan data konsumen guna mencegah penyalahgunaan data masyarakat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Sehingga upaya peningkatan aktivitas ekonomi dapat didorong melalui percepatan implementasi ekonomi dan keuangan.
Sementara itu Ketua Panitia Webinar Dr. Conchita Latupapua, SE., MM menjelaskan sasaran kegiatan ini terkait dengan perubaha pola bisnis yang semakin terintegrasi dan disertai perkembangan ekosistem serta kolaborasi, mampu mendorong percepatan implementasi digital di masyarakat, mengingat semakin terbiasanya masyarakat dengan menggunakan financial technology (fintech) dan teknologi informasi. Hadirnya berbagai platform keuangan dan pemasaran berbasis digital memberikan keluasan bagi masyarakat saat ini bebas memilih berbagai fasilitas modern untuk mendapatkan kemudahan, kecepatan dan kenyamanan sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan, dengan harapan pertumbuhan ekonomi digital mampu menyebar secara merata hingga menjangkau wilayah kepulauan agar masyarakat juga dapat merasakan sentuhan dan manfaat dari digitalisasi.
Dr. Latupapua berharap kedepannya kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan sehingga mahasiswa maupun dosen bisa berinteraksi secara global dengan para narasumber, yang nantinya juga akan memberikan ilmu dan pegangan bagi para peserta.
Webinar ini diikuti oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi Dr. Muspida, M.Si, Ketua dan Sekretaris Senat, para Wakil Dekan, para ketua jurusan, para ketua pengelola regular dalam lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpatti dan 500 peserta dari perwakilan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpatti. (PMG/HMS)