MA-MA.ID: Kemdikbudristek telah mengubah aturan Seleksi Masuk PTN untuk 2023 di tiga jalur yakni seleksi berdasarkan prestasi, seleksi berdasarkan tes, dan ujian mandiri PTN.
Perubahan ini turut mengatur kriteria penilaian kelulusan siswa. Misal dalam jalur seleksi berdasarkan tes atau yang dulu disebut SNMPTN, kini dinilai dari nilai rapor semua mata pelajaran minimal 50% dan mapel pendukung.
Untuk jalur seleksi berdasarkan tes atau SBMPTN, tidak ada lagi Tes Kompetensi Akademik (TKA) dan diganti dengan Tes Potensi Skolastik (TPS) terukur.
Tantangan Siswa untuk Seleksi Masuk PTN 2023
Merespon perubahan ini, Co-Founder dan CEO Zenius, Sabda PS, mengatakan siswa menjadi memiliki tantangan baru dalam persiapan masuk PTN.
Menurutnya, siswa jadi bisa punya pilihan untuk memilih jalur berdasarkan apa yang dipersiapkan.
“Secara keilmuan untuk UTBK misalnya, tidak terlalu banyak subjek yang bisa dipelajari. Tapi tantangan untuk siswa adalah kalau soal lebih gampang (atau sederhana), justru menjadi sulit,” ucapnya melalui wawancara eksklusif dengan detikEdu, Jumat (23/9/2022).
“Jadi sulit, maksudnya ya karena jadi lebih kompetitif,” imbuh Sabda.
Kemudian untuk ujian mandiri, tantangan siswa yang pasti dengan tes yang berbeda-beda, siswa perlu mempersiapkan jenis yang berbeda-beda pula.
Namun, menurut Sabda, hal itu ada pentingnya karena universitas juga memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus, seperti bakat dan keahlian dari siswa.
“Contohnya kalau misalkan jurusan-jurusan seni yang butuh portofolio khusus tidak hanya tes. Atau memang kemampuan skill science harus cukup tinggi sebelum masuk kampus kedokteran, teknik, atau yang lain,” jelasnya.
“Tantangannya ya buat anak-anak mesti banyak yang harus disiapkan,” tukasnya lagi.
Perbedaan TPS UTBK Dulu dengan Aturan Baru
Dalam kesempatan itu, Sabda juga menerangkan bahwa ada perbedaan yang cukup signifikan, antara materi soal TPS dulu dan terbaru.
Contohnya adalah dalam TPS UTBK sebelumnya ada pengetahuan kuantitatif atau dasar soalnya matematika. Kemudian dalam materi TPS terbaru ada penalaran matematika.
“Bedanya, soal TPS yang baru pendekatan soalnya lebih dekat dengan AKM (UN SMA) yang dites di kelas XI,” terangnya.
Biasanya, dalam soal pengetahuan kuantitatif sebelumnya akan berbentuk penerapan rumus langsung.
Namun di soal penalaran matematika terbaru, bentuknya lebih ke soal cerita (yang berhubungan dengan realita) untuk diterjemahkan dan dipecahkan.
“Jauh lebih menguji apakah siswa bernalar matematikanya sudah matang atau belum. Bagian itu lebih menantang. Ini lebih mencerminkan realitas,” tegas Sabda.
Untuk materi TPS penalaran umum sekarang menjadi potensi kognitif atau mirip dengan TPA pada era dahulu.
“Ini lebih gampang karena menguji dasar berpikir saja. Biasanya anak-anak cenderung melihat lebih mudah. Namun, tetap ada pola universal yang harus dibiasakan siswa,” tutur Sabda.
Adapun untuk literasi bahasa Indonesia dan literasi bahasa Inggris mirip dengan sebelumnya tentang pemahaman bacaan.
Tips untuk Seleksi Masuk PTN 2023
Kepada para pejuang seleksi masuk PTN 2023, CEO Zenius memberikan beberapa tips, antara lain:
- Membuat pertanyaan rencana masa depan
Setiap anak dilatih dengan membuat pertanyaan besar apapun yang paling dipikirkan atau penasaran terkait masa depan.
“Untuk bisa menjawab semua pertanyaan itu adalah cara berkeilmuan kita. Itu membutuhkan dua hal. Nomor satu adalah penalaran, kedua adalah pengetahuan yang akurat tentang realitas,” ucap Sabda.
Dengan dua hal tersebut siswa bisa memfilter informasi yang tidak akurat. Jadi pengetahuan bisa didapat dengan tepat.
- Melatih penalaran
Dengan melatih penalaran melalui diskusi atau menjawab pertanyaan berdasarkan penalaran keilmuan yang mendasar, siswa bisa membantu familiar dengan jenis topik yang diujikan pada sebuah tes.
- Menemukan Cara Belajar yang Tepat
Dengan modal itu bisa dilanjutkan dengan perbanyak latihan. Setelah melatih penalaran dan memperbanyak latihan, siswa perlu menemukan cara belajar dengan metodologi yang tepat.(detik.com)