MA-MA.ID, Ambon: Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Pattimura (Unpatti) menggelar Lokakarya Kurikulum 2022 dengan tema “Penguatan Kurikulum Program Studi Peternakan di Era Revolusi Industri 4.0.” Lokakarya kurikulum tersebut dilangsungkan di Sari Gurih Beach Lateri, Kamis (28/07/2022).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor bidang Akademik, Prof. Fredy Leiwakabessy, M.Pd., Wakil Dekan bidang Akademik Faperta, Dr. Ir. Edizon Jambormias, M.Si., Ketua Jurusan Peternakan Faperta, M. Ririmase, S. Pt., M.P., Ketua Program Studi Peternakan, Ir. Demianus F. Souhoka, M.P.
Hadir juga para stakeholder Jurusan Peternakan yakni perwakilan JAPFA Foundation, perwakilan PB IPSI, dan perwakilan GAPUSPINDO, para dosen serta perwakilan mahasiswa dalam lingkup Jurusan Peternakan Faperta Unpatti.
Lokakarya kurikulum tersebut menghadirkan 2 narasumber utama yakni Prof. Irma Isnafia Arief S.Pt., M.Si., yang hadir secara daring dan Ir. Jusak Labetubun, M.P.
Prof. Irma I. Arief yang merupakan Guru Besar Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) tampil sebagai pemateri pertama dengan materi pengembangan, revitalisasi, dan implementasi kurikulum peternakan yang dipandu oleh Dr. G. S. J. Tomatala, selaku moderator.
Selanjutnya, Ir. Jusak Labetubun yang adalah Sekretaris LP3M tampil dengan materi berjudul dinamika kurikulum perguruan tinggi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di era revolusi industri 4.0. yang dipandu oleh Isye Jean Liur sebagai moderator.
Wakil Rektor bidang Akademik Unpatti, Prof. Fredy Leiwakabessy, dalam sambutannya sekaligus membuka lokakarya tersebut mengatakan kurikulum menjadi standar penting yang harus dicapai karena proses pendidikan atau pembelajaran pada instansi pendidikan dinilai dari kualitas kurikulumnya.
“Hari ini merupakan event yang penting sekali diselenggarakan oleh Jurusan Peternakan terkait dengan lokakarya kurikulum. Kurikulum merupakan starting point dari seluruh standar nasional pendidikan tinggi. Ada 8 standar atau kriteria yang harus kita capai dalam pelaksanaan setiap proses pendidikan antara lain standar isi, standar proses, standar manajemen, standar pengelolaan, standar pendidik, standar tenaga kependidikan, dan standar pembiayaan, maka kurikulum sangat penting. Kalau kita menyelenggarakan setiap proses pendidikan atau pembelajaran di tingkat program studi atau di instansi pendidikan, maka yang akan dinilai pertama adalah kurikulumnya. Lewat kurikulum itu, kita akan bisa mengerti secara baik perencanaan pembelajarannya, pelaksanaan pembelajarannya, dan evaluasi pembelajarannya. Oleh karena itu, apa yang digagas oleh jurusan untuk memulai tahun akademik yang baru, kita harus secara baik mempersiapkan kurikulum kita,” ujar Leiwakabessy.
Mengakhiri sambutannya, Leiwakabessy pun berharap agar para dosen dapat mendampingi para mahasiswa di tempat magang serta membantu riset mahasiswa agar lebih berkualitas.
“Jika mahasiswa pilih magang, maka saat selesai magang, harus dikonversikan dengan mata kuliah apa saja. Saya berharap agar bapak ibu para dosen harus mendampingi mahasiswa saat magang di desa atau di mana saja, sekaligus menyatu dengan riset mereka agar riset yang dihasilkan dapat berkualitas. Ini yang penting untuk diolah dan dikelola dalam lokakarya hari ini,” tutupnya. (Chesya – Robert)