MA-MA.ID, Ambon: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Unpatti menggelar pagelaran seni. Seni yang dipentaskan masing-masing adalah pentas seni drama, pentas seni tari, pentas puisi, serta pentas seni musik yang berlangsung di Aula Kampus B PGSD Unpatti, Selasa (28/06/2022).
Pentas seni tersebut mengusung tema “Peningkatan Seni dan Keterampilan bagi Mahasiswa PGSD Melalui Seni Drama, Seni Tari, dan Seni Musik”.
Para mahasiswa tampil dengan menggunakan busana khas daerah yang ada di Maluku. Mereka adalah mahasiswa semester 4 dari 4 kelas yang terdiri dari 15 kelompok pentasan. Pagelaran seni tersebut diracik mewakili adat istiadat yang ada di Provinsi Maluku, mulai dari yang ada di pulau Buru hingga Maluku Barat Daya.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP Unpatti, Karolis Anaktototy, S.Pd, M.A., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP Unpatti, Amjad Salong, S.Pd, M.Pd., Kaprodi PGSD, Dr. Janes Pelamonia, serta para dosen dan mahasiswa dalam lingkup Unpatti.
Kaprodi PGSD, Dr. Janes Pelamonia, kepada Pattimura TV/News mengatakan bahwa pentas seni tersebut dilakukan sebagai wujud semangat suasana akademik di dunia kampus serta meningkatkan minat dan bakat kreativitas mahasiswa yang merupakan titik awal PGSD untuk bangkit.
“Pagelaran seni yang dilakukan oleh PGSD FKIP Unpatti sebagai wujud untuk membangkitkan lagi semangat dan suasana akademik di dunia kampus. Setelah pandemi covid 19, kami Prodi PGSD ketika sudah melaksanakan proses perkuliahan atau kegiatan pembelajaran secara tatap muka serta pagelaran seni yang telah dilakukan hari ini terlepas dari meningkatkan minat dan bakat mahasiswa kita, ini juga merupakan titik awal untuk PGSD bangkit dalam semua aspek-aspek akademik perguruan tinggi,”tutur Pelamonia.
Masing-masing pentasan dalam pagelaran seni tersebut, kata Pelamonia, diramu sebagai perwujudan adat istiadat serta budaya lokal Maluku.
“Banyak sekali yang ditampilkan dalam konsep pagelaran seni ini dari segi seni drama, seni tari, bahkan seni musik. Pagelaran seni ini juga sangat mewakili adat istiadat serta budaya di Maluku. Dari 15 kelompok yang telah tampil kita ramu menjadi satu kesatuan. Semua sisi kita perhatikan mulai dari seni tari yakni tari-tarian yang mewakili adat istiadat yang ada di Maluku, dari seni drama yang menceritakan kehidupan orang Maluku, kemudian dari seni musik yang juga mencirikan adat istiadat musik-musik klasikal dari Maluku,” pungkasnya.
Pelamonia pun berharap agar kegiatan kreatifitas mahasiswa harus tetap ditopang bukan hanya dari program studi namun juga dari pihak fakultas dan universitas. Mengingat Universitas Pattimura sekarang dalam konsep BLU (Badan Layanan Umum), maka kekuatan besar untuk membangun universitas terletak pada kekuatan mahasiswa. Dengan demikian, ruang-ruang kreatifitas mahasiswa harus ditunjang serta diperkuat hingga ke depan akan lahir kegiatan-kegiatan mahasiswa yang lebih kreatif serta menunjukkan kepada dunia luar akan suasana akademik Unpatti yang terus hidup. (Ch)