MA-MA.ID, Ambon: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpatti kembali menggelar Pentas Apresiasi Puisi mahasiswa bagi angkatan 2021. Kegiatan tersebut berlangsung di gedung Student Center FKIP Unpatti, Selasa (21/6/2022).
Apresiasi Puisi merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa PBSI dan rutin setiap tahun digelar pentas puisi bagi mahasiswa sebagai syarat memenuhi nilai UAS.
Pentas apresiasi puisi ini menghadirkan bintang tamu sastrawan Ecko Saputra Poceratu.
Sebanyak 80 mahasiswa PBSI angkatan 2021 yang terdiri dari kelas A dan B mementaskan puisi dengan membaca puisi tunggal, membaca puisi secara berkelompok, dramatisasi puisi, dan musikalisasi puisi.
Pentas apresiasi puisi diawali dengan sharing session oleh bintang tamu, Eko Saputra Poceratu dan kemudian dilanjutkan dengan pementasan puisi oleh mahasiswa PBSI angkatan 2021.
Eko Saputra membagikan tips berharga bagi mahasiswa PBSI yang hadir dalam pentas tersebut. Maluku saat-saat ini, kata Eko, telah menjadikan puisi sebagai hal yang asik dan menyenangkan.
“Apresiasi itu penting. Hari ini seluruh Maluku ini berubah cara pandangnya terhadap puisi. Puisi yang dulunya dianggap warning, kini dijadikan asik dan menyenangkan. Puisi bisa relate dengan apa yang dialami dan bisa menjawab kebutuhan serta menjadi kebutuhan kalian. Beta sampai hari ini membuat puisi jadi kebutuhan supaya kalian dengar. Ketika kita mengubah sesuatu jadi kebutuhan, maka itu akan mengubah mindset orang,” ujarnya.
Mengakhiri sharingnya, Eko menitipkan pesan penting bagi mahasiswa PBSI. Eko mengharapkan agar mahasiswa PBSI terus berkarya dan menerangi Maluku.
“Kalian bisa melampaui batasan. Berkaryalah tanpa rasa takut, lahirkan karya sebanyak-banyaknya, dan cahayakanlah Maluku dengan karya-karya kalian,” tutur Eko.
Dosen pengampu mata kuliah Apresiasi Puisi, Merlyn Rutumalessy, M.Pd., kepada Pattimura TV/News menyampaikan bahwa pentas apresiasi puisi ini merupakan kegiatan tahunan untuk memenuhi kebutuhan mata kuliah apresiasi puisi dan bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas mahasiswa PBSI.
“Pentas ini biasanya dilaksanakan setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan dari mata kuliah apresiasi puisi. Pentas ini dibutuhkan untuk mengasah kemampuan dari mahasiswa dan yang paling penting adalah untuk mengembangkan kreatifitas mereka supaya mereka nantinya bisa menjadi guru-guru yang memang kreatif, inovatif, dan tidak hanya berfokus kepada ceramah dan sebagainya namun lebih variatif, juga memberikan apresiasi bagi setiap karya yang diciptakan,” ulasnya.
Rutumalessy pun berharap agar kegiatan seperti ini tetap mendapat perhatian serius dari pihak fakultas dan prodi sehingga mahasiswa dapat terus mengembangkan kemampuan mereka.
“Kegiatan ini tetap bisa dilakukan dan mendapat perhatian serius dari fakultas khususnya juga dari prodi sehingga mahasiswa ini bukan hanya diberikan secara teoretis saja, tetapi mereka dapat mengembangkan apa yang terpendam dalam pikiran dan hati mereka serta kemampuan mereka menjadi penulis lebih lagi ditingkatkan,” harap Rutumalessy.(che)