MA-MA.ID, Ambon: Program Pascasarjana Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon merupakan salah satu Pascasarjana terbesar di Maluku. Berdiri sejak tahun 2015, hingga kini, Pascasarjana Unpatti telah menelorkan 3.003 lulusan.
Program Pascasarjana Sarjana Unpatti kini memiliki 21 program studi, di antaranya 17 Program Magister dan 4 Program Doktor.
Direktur Pascasarjana, Prof. Alex S. W. Retraubun, M.Si., mengatakan hadirnya Pascasarjana di Unpatti mestinya membuat orang Maluku bersyukur dan bangga karena kini tidak lagi jauh-jauh studi ke luar Maluku.
“ Orang Maluku harus bersyukur, atau paling tidak orang Indonesia Timur harus bersyukur. Ini karena kita tidak usah lagi pergi belajar di Jawa, harus menghabiskan tiket pesawat pulang pergi, bayar SPP dan segala macam. Datang saja di Pascasarjana Unpatti, efisiensinya besar,” ujarnya dalam program Pattimura Bicara, kemarin.
Kehadiran Pascasarjana di Unpatti, kata Retraubun, sangat mendukung efisiensi besar bagi mahasiswa, juga standarnya yang sama dengan Pascasarjana di luar Maluku, tentu dengan terakreditasi A dan B untuk setiap program studi yang ada di Pascasarjana Unpatti.
“Tentu belum semua prodi ada, tetapi prodi yang sudah ada di Pascasarjana Universitas Pattimura, untuk apa lagi ke Jawa atau ke luar Maluku. Toh standarnya sama, akreditasi pun tidak ada yang C, semua terakreditasi A dan B. Jadi, jaminan untuk lulus dan diterima sebagai pegawai atau apapun yang kebijakan nasional minimal terakreditasi B ya sudah pasti terpenuhi,” tutur Retraubun.
Retraubun pun mengungkapkan rasa syukur dan bahagia dengan adanya Pascasarjana Unpatti sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas SDM di Maluku.
“Saya paling senang bahwa ada Pascasarjana di Unpatti, ini sangat efisien. Ini agar sumber daya manusia Maluku ditingkatkan dengan biaya yang tidak terlalu mahal,”ungkapnya.
Retraubun menambahkan, jika peluang yang ada di Pascasarjana Unpatti ini tidak segera dimanfaatkan maka tentu jabatan-tabatan yang ada di Maluku pasti diduduki oleh orang-orang dari luar Maluku.(Che)