MA-MA.ID, Jakarta: Salah satu struktur mendasar dalam sebuah berita adalah judul. Agar mengundang perhatian pembaca, penulis dapat menyajikan judul berita menarik dan efektif.
Wartawan senior yang juga konsultan ahli untuk komunikasi media massa, Tri Juli Sukaryana mengatakan, membuat judul berita memang gampang-gampang susah. Momen susah ini muncul ketika mulai menulis belum terbayang judul yang akan dibuat.
Dalam hal ini, cara pandang terhadap persoalan atau framing menjadi hal penting ketika menulis berita.
“Ada momen susah membuat judul, sebab waktu membuat tulisan belum terbayang judul yang akan dibuat. Makanya frame itu penting dibuat sebelum menulis berita,” kata Tri J seperti dalam acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) daring, dikutip detik.com, kemarin.
FJP tersebut diselenggarakan oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) berkolaborasi dengan PT Paragon Technology and Innovation.
Gunakan Teknik Skala dalam Menulis Angka di Judul
Salah satu pendiri Koran Jakarta ini menjelaskan, ada sejumlah kesalahan umum dalam membuat judul berita yang perlu dihindari. Pertama, menampilkan angka apa adanya.
Menurutnya, tugas wartawan bukan hanya menulis angka, melainkan menjelaskan apa maksud dari angka tersebut. Untuk membuat judul menarik, angka dapat dijadikan persentase terlebih dahulu dengan melihat data yang ada.
Contohnya, apabila ingin menulis jumlah sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, maka dapat menuliskannya dengan berapa persennya dari total sekolah yang ada di Indonesia.
Selain itu, angka dapat diganti dengan kata yang mewakili jumlah tersebut, misalnya sedikit, banyak, tinggi, rendah, dan lain sebagainya. Ini dinamakan dengan teknik skala.
Penulisan angka dalam judul ini juga tergantung pada konteks berita. Sebagai contoh apabila ingin menulis kandidat calon legislatif, maka angka yang menunjukkan jumlah kandidat tetap ditulis apa adanya.
Hindari Menulis Singkatan yang Tidak Umum
Kesalahan umum lainnya yang perlu dihindari dalam menulis berita adalah menulis singkatan yang tidak lazim. Perlu dipahami bahwasannya tidak semua pembaca familier dengan berbagai singkatan.
Singkatan tersebut umumnya merupakan nama lembaga atau organisasi. Namun demikian, jika hal tersebut sudah menjadi pengetahuan umum, maka dapat ditulis singkatannya.
“Ingat, yang Anda tulis itu akan dibaca oleh orang di luar wilayah itu. Kedua, singkatan itu akan membuat bingung pembaca,” ucap pria yang dulu meniti karier di Media Indonesia dan Harian Berita Buana ini.
Pilih Diksi yang Populer
Judul berita menarik dan efektif dapat diciptakan dengan memilih kata atau diksi yang populer, terlebih jika berita tersebut diterbitkan di media online.
Pria asal Bandung yang pernah mengikuti International Institute for Journalism of Internationale Weiterbildung und Entwicklung Gmbh (InWEnt), Berlin, Jerman ini mengatakan, judul yang banyak dicari di media online adalah tentang ‘how to’ dan ‘what’. Ini dapat menjadi salah satu strategi dalam menaikkan jumlah pembaca.
Hindari Menulis Judul Normatif
Tri menegaskan, untuk membuat berita menarik hindari menulis judul yang normatif. Sebab, judul normatif tidak banyak menarik minat pembaca.
Judul normatif tidak masalah jika digunakan dalam pidato akademis, seperti pidato rektor. Namun, ini akan menjadi masalah jika digunakan dalam penulisan berita di media massa.
Banyak Membaca Kamus
Hal yang tidak kalah penting untuk bisa membuat judul berita menarik menurut Tri adalah sering membaca kamus, seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ini akan menambah kosakata khususnya sinonim dan antonim.
Apabila masih kesulitan dalam membuat judul berita menarik, terlebih bagi wartawan pemula, Tri menyarankan untuk membuat outlines terlebih dahulu. (M)
Sumber: Detik.com