MA-MA.ID, Ambon: Dalam rangka Dies Natalis ke-52 tahun 2022, Fakultas Teknik Universitas Pattimura (Unpatti) menyelenggarakan Seminar Sehari dengan tema “Konsep dan Strategi Pembangunan Industri Maritim di Kawasan Timur Indonesia”. Seminar sehari yang dilaksanakan secara luring dan daring via zoom meeting ini, dipusatkan di Ruang Multimedia Fakultas Teknik, Rabu (25/5/2022).
Seminar sehari tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Fredy Leiwakabessy, M.Pd., mewakili Rektor Unpatti, Kepala BAPPEDA Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Rosias RM. Kabalmay, Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Jaflaun Batlayeri, Ketua Senat Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. M.Tukan, B.SE., M.T., General Manager PT. Pelindo IV cabang Ambon, I Nengah Suryana Hendra, Para Wakil Dekan, serta civitas akademika dalam lingkup Fakultas Teknik Unpatti.
Para peserta seminar sehari tersebut berasal dari para mahasiswa dalam lingkup Fakultas Teknik yang mengikuti secara langsung pada layar besar zoom meeting di Hall Fakultas Teknik.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Fredy Leiwakabessy, mewakili Rektor Upatti, dalam sambutannya yang sekaligus membuka secara resmi seminar sehari tersebut, menyampaikan bahwa Fakultas Teknik memiliki peran strategis dalam melihat konsep kemaritiman di kawasan timur Indonesia dengan membentuk sumber daya manusia yang luar biasa baik.
“Kita memahami bahwa konsep kemaritiman di kawasan timur Indonesia, ini adalah keniscahayaan sebuah hal yang penting kita lihat bersama. Fakultas Teknik memiliki peran yang sangat strategis. Fakultas Universitas Pattimura yang embrionya sejak Fakultas Teknik Ambon (FTA) merupakan salah satu dari fakultas yang menjadi embrio pendiri Universitas Pattimura. Sumber daya manusia yang telah dibentuk oleh fakultas ini luar biasa, baik yang ada di kawasan timur Indonesia maupun di seluruh penjuru tanah air. Di berbagai industri perkapalan dari Batam, Surabaya, Jakarta, dan berbagai industri perkapalan lainnya itu kebanyakan adalah output dari Fakultas Teknik,” ujar Leiwakabessy.
Mengakhiri sambutannya, Leiwakabessy pun menitipkan 3 hal penting terkait seminar sehari yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Unpatti.
“Oleh karena itu melalui seminar ini, ada 3 hal yang ingin kami sampaikan. Yang pertama, bagaimana kita mengubah mindset kita, mindset untuk mengembangkan Fakultas Teknik dan industri kemaritiman dengan berbasis pada enterprenurship. Jadi, setiap kebijakan strategis pembangunan itu adalah bagaimana kita menghasilkan sumber daya manusia kita yang bisa mengelola industri maritim itu untuk kepentingan banyak orang. Yang kedua, kepentingan strategi konsep kemaritiman itu adalah skill/keterampilan yang harus kita berikan bagi mahasiswa kita dengan pelayanan yang maksimal kepada mereka, sehingga nanti mereka bisa mengembangkan keterampilan mereka. Keterampilan itu hanya bisa dikembangkan jika kita perkuat pada laboratorium, pelatihan-pelatihan teknis setiap waktu bagi mahasiswa. Yang ketiga, tentu saja kita berharap melalui seminar ini juga ada perubahan karakter baik dari mahasiswa kita, maupun dosen dengan kemampuan untuk mendidik dan mengajar dengan baik, kemampuan untuk meneliti, dan selanjutnya pengabdian kepada masyarakat,” tutup Leiwakabessy.
Seminar sehari Fakultas Teknik tersebut dibagi menjadi 2 sesi dengan beberapa narasumber. Sesi pertama dipandu langsung oleh Ketua Senat Fakultas Teknik, Prof. Dr. Ir. M.Tukan, dengan keynote speaker yang hadir secara daring via zoom meeting yakni Deputi Kantor Staf Presiden RI, Febry Calvin Tetelepta dan Kepala Bappeda Maluku, Anton Lailossa yang mewakili Gubernur Maluku.
Febry Calvin Tetelepta sebagai pemateri pertama, tampil dengan materi bertajuk “Strategi Pengembangan SDA dan Penyiapan Infrastruktur Maritim di Kawasan Indonesia Timur”. Tetelepta memaparkan beberapa masalah utama yang ada di Provinsi Maluku yakni kemiskinan dengan urutan ke-4 provinsi termiskin di Indonesia, pengangguran terbuka, kesenjangan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) antar kabupaten kota dengan menduduki peringkat 26 se-Indonesia, tingginya disparitas pembangunan antarpulau karena kondisi keterbatasan infrastruktur, serta rendahnya kemampuan keuangan daerah. Selain itu, Tetelepta juga memaparkan materi terkait paradigma pembangunan Indonesia-sentris, transformasi paradigma pengelolaan sumber daya alam, arah kebijakan pembangunan wilayah Kepulauan Maluku, program tol laut di Maluku, pembangunan bendungan Way Apu untuk ketahanan air dan pangan di Maluku, hingga PT. Dok dan perkapalan Wayame.
Selanjutnya, keynote speaker kedua yakni Kepala Bappeda Maluku, Anton Lailossa, memaparkan materi tentang arah dan kebijakan pembangunan bidang maritim di Provinsi Maluku yang berisi tentang upaya membangun konsep ketahanan maritim sebagai bagian dari penguatan nasionalisme pada masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil terluar.
Seminar sehari tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua yang dipandu oleh W.M. Rumaherang, ST, MS.Eng, Ph.D, dengan 5 narasumber yakni:
- Rosias RM. Kabalmay Kepala BAPPEDA Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), yang mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT),
- Jaflaun Batlayeri (Ketua DPRD KKT)
- I Nengah Suryana Hendra (General Manager PT. Pelindo IV cabang Ambon)
- Alfred Betaubun (Direktur PT. Pasifik Dok. Maluku)
- Dr. Pieter Th. Berhitu (Dekan Fakultas Teknik Unpatti)
Para narasumber kemudian memaparkan materi terkait konsep dan strategi pembangunan industri maritim di kawasan timur Indonesia dari berbagai aspek. Kepala Bappeda KKT, Rosias RM. Kabalmay, memaparkan materi terkait kesiapan Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam menghadapi era Blok Masela, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait peran DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar dalam pembangunan industri maritim di kawasan timur Indonesia terutama Blok Masela oleh Ketua DPRD KKT, Jaflaun Batlayeri.
Selanjutnya, General Manager PT. Pelindo IV cabang Ambon, I Nengah Suryana Hendra, memaparkan materi mengenai manajemen terminal cargo dalam mendukung rantai pasok implist terkait industri kemaritiman di Maluku, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi prospek industri perkapalan di Provinsi Maluku oleh Alfred Betaubun selaku Direktur PT. Pasifik Dok. Maluku, dan kemudian diakhiri dengan pemaparan materi oleh Dekan Fakultas Teknik, Dr. Pieter Th. Berhitu, dengan materi mengenai pembangunan SDM Teknik dalam mendukung implementasi PMD, Tol Laut, IKN, BM, LIN (Lumbung Ikan Nasional) dan ANP (Ambon New Port).
Seminar sehari Fakultas Teknik tersebut kemudian diakhiri dengan penyerahan cenderamata oleh Dekan Fakultas Teknik Unpatti, Dr. Pieter Th. Berhitu, kepada para narasumber dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.(Ch)