MA-MA.ID, Ambon: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unpatti dengan program kerjanya yakni FKIP Mengajar telah memasuki edisi ke-7. Pada kegiatan di tahun ke-2 ini, kegiatan tersebut dipusatkan di Kepulauan Aru. FKIP Mengajar kali ini berlangsung dengan mengusung tema “Penguatan Kompetensi Guru Mata Pelajaran di Kabupaten Kepulauan Aru”. Program FKIP Mengajar ini melibatkan 60 dosen dari 16 program studi yang ada di lingkup FKIP Unpatti.
Deretan materi yang disampaikan pada kegiatan FKIP Mengajar antara lain Pedagogik, Fisika, Kimia, Matematika, PPKn, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Bimbingan Konseling, Sosiologi, serta Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Dekan FKIP, Prof. Izaak H. Wenno, M.Pd, saat diwawancarai menyampaikan bahwa edisi ke-7 FKIP Mengajar dikemas bersamaan dengan FKIP Mengabdi yang melibatkan 60 dosen dari 16 prodi yang ada di FKIP Unpatti demi meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Maluku.
“Jadi kegiatan FKIP Mengajar sekarang sudah edisi ke-7 di Kepulauan Aru. Jadi edisi ke-7 tapi untuk tahun yang kedua kami laksanakan di Kepulauan Aru, kami kemas dalam bentuk FKIP Mengajar dan FKIP Mengabdi. Pada kegiatan FKIP Mengajar, kami melibatkan kurang lebih 60 dosen dari 16 program studi atau 16 bidang studi. Jadi, semua dosen saya kerahkan, ada 2 guru besar, doktor, magister yang saya kerahkan supaya kita bisa meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Maluku. Sasaran kami LPTK adalah Kabupaten Kepulauan Aru setelah yang telah kami kunjungi pertama yakni Kabupaten Buru Selatan. Karena bagi kami, memang alumni kita harus kita siapkan. Seperti yang telah disampaikan oleh Rektor Unpatti bahwa kita adalah ibu, dan jangan kita melepaskan anak-anak kita walaupun mereka sudah bekerja, namun sebagai LPTK, kita punya tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan lewat kegiatan FKIP Mengajar. Yang kami kemas dalam FKIP Mengajar itu adalah seminar pendidikan dengan 3 pembicara yakni Bupati, Kepala Dinas, dan juga saya sebagai Dekan FKIP yang punya tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Maluku, dalam hal ini yakni tanggung jawab bersama dengan dinas pendidikan kabupaten kota” ujar Wenno.
Kegiatan FKIP Mengajar yang berlangsung selama 6 hari di Kepulauan Aru itu, kata Wenno, mendapat antusias yang tinggi dari para guru yakni dengan jumlah peserta sebanyak 778 orang. Dalam kegiatan FKIP Mengajar tersebut, para guru diberi pendalaman materi serta pelatihan untuk mempersiapkan mereka mengikuti uji kompetensi guru pada tahun 2022 ini.
“Kegiatan yang saya laksanakan dalam bentuk peningkatan kompetensi lewat mengajar dengan semua dosen saya libatkan. Ada 16 rombel (rombongan belajar) kami siapkan. Di Sekolah Dasar (SD) itu kurang lebih kami siapkan 9 rombel, dan sisanya 7 di SMP. Bagi saya, jumlah peserta 778 orang ini adalah jumlah peserta yang terbanyak. Hampir semua guru ASN dan nonASN yang dilibatkan dalam kegiatan FKIP Mengajar dan kegiatan FKIP Mengabdi di Kepulauan Aru tahun 2022. Dan luar biasa kegiatan kami itu selama 6 hari, untuk sehari kita habiskan 8 JP (jam pelajaran) untuk pendalaman materi dan dan sisanya digunakan untuk pelatihan bagi mereka menyelesaikan soal-soal. Soal-soal itu untuk mempersiapkan mereka dalam mengikuti uji kompetensi guru tahun 2022. Dan memang yang masuk dalam PPPK, kami latih juga untuk mempersiapkan mereka, ” tutur Wenno.
Wenno menambahkan, tantangan yang akan dihadapi ke depannya, terkait pendidikan di Maluku yakni masalah IT (Information and Technology). Guru harus mampu menguasai IT dan menguasai materi sehingga dapat menjadi guru yang hebat dan profesional. Dekan Wenno pun tak lupa menyampaikan terima kasihnya kepada Pemda Aru beserta jajarannya atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan selama rombongan FKIP Unpatti berada di Pulau Aru. (Ch)