MA-MA.ID, Ambon: Prof. Dr. Albertus Fenanlampir, M.Pd resmi menyandang status sebagai Guru Besar Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
Pengukuhan Prof. Dr. Albertus Fenanlampir, M.Pd sebagai Guru Besar berlangsung dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Senat Universitas Pattimura yang berlangsung di lantai II Aula Rektorat Unpatti, Senin (21/03/2022).
Prof. Dr. Albertus Fenanlampir, M.Pd resmi menyandang jabatan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Keolahragaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti.
Prosesi pengukuhan ini dibuka langsung oleh Ketua Senat Unversitas Pattimura, Prof. Dr. S. E. M. Nirahua, S.H, M. Hum, diikuti Pembacaan Surat Keputusan Pengangkatan dalam Jabatan Guru Besar, Pengukuhan Guru Besar dilanjutkan dengan pengalungan piagam dan plakat sebagai tanda Guru Besar, Sambutan Rektor hingga Rapat Senat ditutup oleh Ketua Senat.
Prof. Dr. Albertus Fenanlampir, M.Pd menyampaikan pidato pengukuhan Guru Besarnya dengan judul “ Kontribusi Strategi Homogeneity Psycho Cognition Dalam Pembelajaran PJOK dan Aplikasinya pada Pembangunan Berkelanjutan.
Menurutnya, Substansi dari judul tersebut diatas berfokus pada keterkaitan antara marwah pendidikan dengan pembangunan berkelanjutan.
“ Pandangan saya selaku peneliti adalah suksesnya pembangunan berkelanjutan, dipengaruhi oleh pendidikan, baik pada kualitas, akses, praksis maupun kebijakannya. Konsep Sustainable Development Goals atau kita kenal dengan SDGs yang dicanangkan oleh UNESCO PBB tahun 1995, menekankan pentingnya realisasi kewajiban dari pemerintah dan warga negara untuk melestarikan lingkungan hidup, bahkan mewujudkan kesejahteraan umum, tentu perlu didukung oleh eksistensi pendidikan, supaya bersifat sukarela, sadar, berbasis kasih sayang berkesinambungan. Hal ini selaras dengan pandangan van der Ploeg & aa (20165) yang menegaskan bahwa pendidikan berupaya dalam merealinas kehidupan masyarakat yang cerdas, demokratis, partisipatif, dan beradab,” ujarnya.
Dikatakan, Kebijakan kampus merdeka perlu dipandang selaku wahana bersifat alternatif dalam meningkatkan inovasi nasional pada bidang pendidikan, pembelajaran, dan penelitian, sebagai modal akademik serta sosial untuk merealisasikan visi Indonesia maju 2043. Melalui beberapa riset yang telah dilakukan, saya memiliki orientasi bersifat mendasar yaitu merealisasikan inovasi dalam pembelajaran, guna memperkuat kapasitas kognitif peserta didik dengan dibekali kapasitas berkomunikasi. Tentu didalamnya berisikan movase juga pembaharuan pendekatan, strategi, model, metode, dan teknik-teknik dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik yang berorientasi pada psikologi dan pengembangan kecerdasan peserta didik. Salah satu inovasi terbaru dalam pembelajaran adalah strategi Homogeneity Psycho Cogmition (HPC) sebagai strategi pembelajaran terkim dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
Rektor Unpatti, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H, M.Hum dalam sambutannya mengatakan hari ini Universitas Pattimura bertambah lagi Guru Besar, dengan hadirnya Guru Besar di bidang Ilmu Keolahragaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan hari ini menambah Guru Besar pada FKIP Unpatti.
“ Sangat luar biasa. Bertambah lagi seorang Guru Besar bidang olahraga. Dan ini penting, kami berupaya untuk semakin banyak Guru Besar. Sebab penilaian peringkat untuk tingkat universitas sangat tergantung pada seberapa jauh/seberapa banyak Guru Besar, Doktor, dan juga lektor kepala, “ ujarnya.
Rektor berharap, kepada yang lain juga agar tidak putus asa, usahakan agar semua dosen bisa mendapatkan gelar Guru Besar dan itu penting, karena lewat semuanya itu maka Universitas semakin hari semakin baik lewat sumberdaya manusia yang ada. Walaupun persyaratan dari tahun ke tahun berubah, tetap berusaha dan lakukan yang terbaik untuk kemajuan Universitas Pattimura kedepan serta berkarya terus agar generi penerus akan berkiprah di dunia International”.
“ Jadi yang masih golongan III3 putar-putar di sini trus sampe pensiun dan tidak mendapat apa-apa. Ini penting saya sampaikan karena hitung-hitung umur dan juga peluang karena mendapatkan Guru Besar sekarang tidak semudah seperti yang dulu, “ ujarnya. (Chesia)