MA-MA.ID, Ambon: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak sebanyak 33 gubernur se-Indonesia berkemah di titik nol ibu kota negara (IKN) dengan membawa air dan tanah dari daerah masing-masing.
Ada filosofi tersendiri mengapa Presiden Jokowi meminta 33 gubernur se-Indonesia membawa air dan tanah tersebut.
Nantinya, air dan tanah yang dibawa 33 gubernur itu bakal disatukan dalam satu wadah. Penyatuan air dan tanah dari 33 daerah itu dilakukan dalam sebuah ritual atau prosesi khusus yang digelar di titik nol IKN Nusantara hari ini.
“Ada sebuah prosesi di mana intinya kita berdoa dan memohon kepada Allah SWT supaya program besar ini bisa berjalan dengan baik dan semua elemen masyarakat bisa mendukung,” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Setpres, Minggu (13/3/2022).
Prosesi penyatuan air dan tanah dari 33 daerah itu diberi nama Kendi Nusantara. Sebagaimana sebuah ritual, tentu prosesi ini sakral. Terlebih, air dan tanah yang dibawa 33 gubernur se-Indonesia itu diambil dari lokasi yang sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah.
“Prosesinya adalah para gubernur membawa tanah dan air dari masing- masing wilayah, di mana diambil dari titik-titik lokasi yang tentunya sesuai dengan kearifan lokal dan budaya masing-masing,” ucap Heru.
Dalam prosesi Kendi Nusantara, 33 gubernur akan menyerahkan air dan tanah yang mereka bawa kepada Presiden Jokowi. Baru kemudian satu per satu air dan tanah tersebut dimasukkan dalam satu wadah.
“Di sana para gubernur akan menyerahkan kepada Bapak Presiden, dan Bapak Presiden akan menuangkan di gentong yang sudah kami siapkan menjadi satu,” papar Heru.
Sebagaimana konsep wawasan Nusantara, Tanah Air adalah istilah untuk menyebut seluruh bumi Indonesia yang terdiri dari darat dan lautan. Itulah filosofi utama prosesi penyatuan air dan tanah yang dibawa oleh 33 gubernur se-Indonesia.
“Kenapa tanah dan air? Tentunya kita adalah negara Nusantara yang dari ujung Aceh sampai Papua dan kearifan lokal berbeda-beda. Dituangkan dalam simbolis tanah dan air, dijadikan satu menjadi kalimat Tanah Air,” sebut Heru.
“Dan para gubernur sudah menyerahkan. Dan puncaknya besok bersama Bapak Presiden,” sambung dia.
Setelah disatukan, wadah air dan tanah yang dibawa oleh 33 gubernur itu akan disimpan di titik nol IKN Nusantara. Penyatuan air dan tanah atau ritual Kendi Nusantara ini diyakini bakal menjadi cerita tersendiri di kemudian hari. Prosesi penyatuan air dan tanah itu adalah cara bangsa Indonesia menyatukan seluruh elemennya.
“Tidak usah 100 tahun lah, mungkin 30 tahun itu menjadi cerita yang sangat menarik. Bagaimana kita berupacara melalui adat kenegaraan dan keagamaan, digabung di situ, untuk masuk ke ibu kota baru,” sebut Menko Polhukam Mahfud Md seperti dikutip dari situs resmi Kemenko Polhukam, Minggu (13/3).
Dalam kegiatan di titik nol IKN, para gubernur juga akan mengenakan pakaian adat masing-masing daerah. Selain itu, Presiden Jokowi dan seluruh gubernur akan menanam pohon secara bersama-sama.
Presiden Jokowi akan berkemah di titik nol IKN Nusantara hingga Selasa (15/3). Namun tidak semua gubernur ikut berkemah dengan Jokowi.
Hanya gubernur se-Kalimantan yang akan menemani Presiden Jokowi berkemah di titik nol IKN Nusantara. Selain itu, ada juga unsur masyarakat, beberapa tokoh yang diundang untuk berkemah di titik nol IKN Nusantara.
“Tentunya menginap di lokasi IKN bersama unsur masyarakat. Ada beberapa tokoh yang diundang dan Gubernur Kaltim, dan tidak lupa Pak Pangdam, Pak Kapolda juga akan mendampingi beliau (Jokowi),” ucap Kasetpres Heru Budi.
Untuk keamanan lokasi kemah Jokowi adalah tanggung jawab Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pujo Rumekso dan Kapolda Kaltim Irjen Imam Sugianto. Keduanya juga akan berkemah di lokasi yang sama. Sedangkan untuk keamanan khusus Presiden berada di tangan Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
“Nanti Pak Pangdam, Pak Kapolda menjelaskan, dan juga dari sisi keamanan yang lain nanti Komandan Paspampres yang bisa menjelaskan,” sebut Heru Budi.(M)
Sumber: detik.com