MA-MA.ID, Ambon: Gubernur Maluku, Murad Ismail meminta warga agar dapat menyelesaikan persoalan atau kesalah-pahaman yang terjadi bukan dengan cara kekerasan. Karena semestinya kesalahpahaman dapat diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa harus memakan korban jiwa dan harta benda.
Menurutnya, kesalah-pahaman yang berujung pada kekerasan terjadi hanya karena kita tidak mampu menahan diri dan mudah terpicu emosi sesaat.
“ Saya minta pertikaian dihentikan karena tidak ada yang diuntungkan, bahkan akan merugikan banyak pihak. Konflik di mana pun tak membawa keuntungan bagi siapa pun,” kata gubernur dalam imbauannya menyusul bentrok yang terjadi antara warga Desa Kariuw dan Ory di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (26/1).
Kepada warga kedua desa bertetangga itu, Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini meminta menghentikan konflik kekerasan dan tidak memperpanjang perselisihan yang terjadi karena hanya merugikan kedua belah pihak. Sebaliknya membangun perdamaian dan persaudaraan yang sejati.
Dia menegaskan, konflik yang terjadi jangan sampai digiring ke persoalan SARA, dan warga kedua desa dapat menahan diri dan tidak terpengaruh dengan isu-isu provokasi.
“ Saya minta warga bisa menahan diri, dan jangan terprovokasi,” pinta gubernur dalam keterangan persnya itu.
Mantan Kapolda Maluku ini juga menekankan kepada warga untuk menyerahkan sepenuhnya permasalahan yang terjadi kepada pihak keamanan.
“Percayakan penyelesaian pertikaian kepada aparat kepolisian dan TNI untuk menanganinya,” tandasnya.
Dirinya meminta tokoh masyarakat dan pemuka agama untuk ikut berperan membangun dialog dan komunikasi dalam penyelesaian sengketa yang terjadi, sekaligus mengajak masyarakat untuk bersatu dan hidup damai dalam persaudaraan sejati.(M/bil)