MA-MA.ID, AMBON: Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unpatti, Dr dr Bertha J Que, Sp S., M.Kes. mengatakan salah satu kebutuhan yang akan menjadi konsent di Fakultas Kedokteran Unpatti adalah pembukaan Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kesmas).
Hal ini penting mengingat Maluku merupakan wilayah kepulauan dengan akses memperoleh jaminan kesehatan yang terbatas.Sekitar 93 persen wilayah Maluku adalah laut sehingga dengan demikian perlu dikembangkan program studi yang sesuai dengan kewilayahan tersebut.
“ Prodi SI Ilmu Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu kebutuhan bagi FK Unpatti, apalagi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat di FK Unpatti juga belum ada, “ kata dr Bertha dalam lawatannya di Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar, 27 Desember 2021.
Dalam kunjungan kerjasama itu, FK UNpatti melakukan penandatanganan MoU dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) dalam rangka peningkatan SDM terutama bagi dosen.
Penandatanganan tersebut didasari oleh keinginan bersama untuk saling menunjang dalam melaksanakan tugas-tugas pendidikan tinggi dan pembangunan bangsa. Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi secara keseluruhan yaitu bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat.
“ Maksud dan tujuan dari kunjungan tersebut yaitu bahwa Maluku sebagai daerah kepulauan tentu memiliki masalah kesehatan yang berbeda dengan daerah-daerah lain, sehingga hal ini menjadi perhatian bersama, “ terang dr Bertha.
Dikesempatan yang sama Dekan FKM Unhas, Dr. Aminuddin Syam, SKM., M.Kes. M.Med.Ed yang menyambut baik kerjasama tersebut menyampaikan apresiasianya dan akan turut membantu dalam pengembangan Prodi ilmu kesehatan masyarakat FK Unpatti itu.
“ Unhas siap bermitra dengan FK Unpatti untuk mengembangkan S1 Kesehatan Masyarakat di sana, “ ungkapnya.
Selain SI Ilmu Kesehatan Masyarakat, kata Aminuddin program studi lainnya seperti ilmu gizi juga perlu ada di FK Unpatti, karena mengingat permasalahan kesehatan di daerah seribu pulau itu cukup kompleks.
“ Ilmu Gizi ini sangat relevan dibuka disana dan ini sejalan dengan begitu kompleksnya masalah stunting di wilayah Maluku secara keseluruhan,” jelasnya. (Bil-MM)