MA-MA.ID, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tahun 2021 sebagai tahun yang sulit. Ia menyebut banyak kengerian akibat lonjakan kasus Covid-19 di pertengahan tahun lalu.
Jokowi menyatakan saat itu positif Covid-19 melonjak hingga 56 ribu kasus per hari pada Juli 2021. Dia mengungkap lorong hingga halaman rumah sakit dipenuhi pasien Covid-19.
“Tahun 2021 merupakan tahun yang kalau kita ingat betul-betul tahun yang sangat sulit, tahun yang tidak mudah, tahun yang tidak gampang karena pertengahan Juli 2021 pada saat kasus harian kita mencapai 56 ribu,” kata Jokowi dalam peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (3/12).
Jokowi menyampaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 perlahan mulai menurun. Ia mencatat hanya ada 174 kasus baru pada Minggu (2/1).
Mantan wali kota Solo itu juga menyebut total jumlah kasus Covid-19 di Indonesia tidak setinggi negara lain. Menurutnya, jumlah kasus Covid-19 hanya 1,6 persen dari total populasi di Indonesia.
Jokowi membandingkan angka itu dengan Amerika Serikat (16,8 persen), Brasil (10,5 persen), Rusia (7,2 persen), dan India (2,5 persen). Jokowi bilang Indonesia menempati urutan ke-147 dari 220 negara dalam hal itu.
“Inilah yang harus kita syukuri dan kita jaga agar tidak terjadi kasus seperti tahun 2021 di pertengahan Juli tadi,” ujar Jokowi.
Hingga Minggu (2/1), Indonesia melaporkan total 4.263.168 kasus Covid-19. Kasus aktif saat ini berada di angka 4.382 kasus. Sebanyak 4.114.689 orang telah sembuh, sedangkan 144.097 orang meninggal dunia.
Pada puncak penyebaran Covid-19 pertengahan tahun lalu, banyak pasien yang berguguran. Apalagi, pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid. Satgas mencatat pada 6 Juli sampai 27 Agustus, pertambahan kasus kematian selalu di atas 500 orang per hari. (ma/cnnindonesia.com)