MA-MA.ID, Ambon: Sebanyak 62 lulusan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Pattimura (UNPATTI) diyudisium.
Yudisium digelar dalam acara Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Yudisium dan Penggelaran Sarjana Periode Agustus – Desember 2023, yang berlangsung di Aula Lantai 2 FPIK, Selasa (5/12).
Yudisium adalah penentuan (nilai) suatu ujian sarjana lengkap di perguruan tinggi, tetapi juga merupakan sebuah proses akademik mengenai penetapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh proses perkuliahan
Dalam sambutannya Rektor Unpatti, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd mengatakan, Yudisium yang digelar saat ini merupakan agenda akademik. Ada 5 aspek yang berlangsung secara terus menerus dalam akademik yaitu Aspek Input, Proses, Output, Outcome, dan Impact.
” Outcome di dalam IKU memiliki 3 indikator yaitu mendapatkan pekerjaan, berwirausaha dan mendapatkan penghasilan. Selain itu perlu dirancang bagaimana lulusan (Output) dapat memperoleh Outcome/hasil (80% dari lulusan) yang didapat selama proses pembelajaran yang harus dicapai. Lanjutnya, Impact sendiri dituntut untuk memberikan sosialisasi terhadap pekerjaan yang dirancang sebagimana mestinya, “jelasnya.
Rektor Fredy berharap, agar para lulusan FPIK menjadi yang berkualitas dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sehingga berguna bagi masyarakat serta memberikan dampak yang baik bagi Unpatti, juga almamater FPIK.
Dalam kesempatan yang sama, Dekan FPIK Unpatti, Dr. Y. Lopulalan, M.Si memberikan apresiasi yang tulus kepada para lulusan yang telah menyelesaikan studi dengan baik sehingga saat ini menambah daftar kelulusan pada FPIK dari bulan Januari – Desember Tahun 2023 dengan jumlah 252 lulusan.
“ Hal ini tentu merupakan kerja keras dari Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang telah menopang seluruh proses akademik di fakultas ini sehingga dapat berjalan dengan baik,” ucap dekan.
Lanjut kata Dekan, ketika anda dibekali kurang lebih 4 tahun di FPIK Unpatti dan memiliki jiwa entrepreneurship yang dapat dikembangkan, agar para lulusan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, karena sesungguhnya laut merupakan ladang hidup bagi orang Maluku yang bisa dimanfaatkan dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
“Kedepannya jadilah agen perubahan ditengah masyarakat, serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk generasi yang akan datang, ” harap Dekan.(Rizal)