MA-MA.ID, Ambon: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim melantik 3 Pejabat di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jakarta, (29/11). .
Tiga pejabat dalam lingkup Kemendikbudristek yang dilantik diantaranya Rektor Universitas Pattimura Prof. Fredy Leiwakabessy, Pengangkatan Pustakawan Ahli Utama pada perpustakaan nasional republik Indonesia, dan Pamong Budaya Ahli Utama pada Kementerian Ahli Utama Kemendikbudristek.
Nadiem Anwar Makarim dalam sambutanya mengatakan dalam empat tahun terakhir sistem pendidikan dan ekosistem kebudayan Indonesia mengalami trasformasi yang sangat besar. Karena gerakan merdeka belajar dan merdeka berbudaya. Dan capaian dari gerakan kita bersama ini, mendapatkan dukungan penuh dari Bpk Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Di jenjang persekolahan kita mengubah cara pembelajaran dan penilaian peserta didik, menjadi lebih fokus kepada kemampuan literasi dan nomerasi.
“ Salah satu langkah nyata yang kita lakukan adalah untuk meningkatkan minat baca, dan kemampuan literasi peserta didik, dengan mengirimkan 15 juta, eksemplar buku bacaan yang berkualitas ke 20 ribu lebih ke Paud dan SD khusunya di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (TTT). Pengiriman ini di sertai dengan pelatihan bagi guru dan pustakawan, untuk memastikan pemanfaat buku di sekolah secara optimal, ” jelasnya.
Lanjut kata Nadiem, sementara di jenjang pendidikan tinggi kita berikan keleluasaan, bagi para mahasiswa untuk belajar dan berjejaring di luar kampus. Saat ini sudah hampir satu juta mahasiswa dari seluru Indonesia, yang mengikuti berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“ Survei yang kami lakukan menunjukan para mahasiswa yang mengikuti program MBKM ini memiliki waktu tunggu kerja yang lebih singkat, dan gaji pertama yang lebih tinggi di bandingkan rata-rata nasional, ” ujarnya.
Selain itu kita Nadiem, mendorong kemajuan kebudayaan untuk mengakselarasi penguatan dan perkembangan sistem seni budaya Indonesia.
“ Berangkat dari capaian tersebut, kita membutuhkan lebih banyak lagi pengerak merdeka belajar, untuk menersukan trasformasi yang sudah kita lakukan, “ harapnya.(Rizal)