MA-MA.ID, Ambon: Senat Universitas Pattimura resmi menetapkan Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy sebagai calon rektor terpilih Universitas Pattimura periode 2023-2027.
Leiwakabessy resmi terpilih menjadi Rektor Unpatti setelah unggul dalam perolehan suara dari dua kandidat calon rector masing-masing Prof. Dr. Izaak Wenno, S.Pd, M.Pd dan Prof. Dr. Drs. Jusuf Madubun, MA dalam pemilihan rector yang berlangsung di ruang rapat senat Unpatti, Selasa (07/11).
Dalam sambutannya usai dilaksanakan pemilihan, Rektor Unpatti Prof. Dr. M J Saptenno, S.H, M.Hum menekankan agar momentum pemilihan rector membawa semangat bersama membangun Unpatti, para civitas akademika Unpatti senantiasa solid dan bergandengan tangan membesarkan lembaga ini.
“ Saya mohon mari kita bersama-sama bergandengan tangan, membagung lembaga yang kita cintai ini. Kita boleh berbeda-beda dalam pilihan, petapi visi kita kedepan adalah bagaimana lembaga yang kita sama-sama cintai ini mejadi lebih baik lagi. Bukan siapa yang memipin, tetapi mari kita mendukung yang sudah terpilih ini agar bisa melihat kedepan apa yang harus di laksanakan,” ujarnya.
Dikatakan, kedepannya yang lebih penting adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik, dengan terlaksananya itu dengan baik, yakin sungguh apa yang menjadi visi misi kita bersama atau visi misi rektor yang terpilih bisa terlaksana dengan baik. Dan pada akhirnya Output dan Outcome dari semua yang di lakukan adalah kualitas pendidikan di lembaga ini.
“ Mari kita berupaya semaksimal mungkin membangung kerjasama baik dalam maupun luar negeri untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan potensi yang ada universitas ini, “ harapnya.
Saptenno juga menampaikan kepada rektor terpilih, bahwa dari 95 Program Studi (Prodi) yang ada di Unpatti ini, hanya ada lima prodi baru yang mendapat bernilai unggul. Oleh karena itu diharapkan kedepan, membangun kolaborasi untuk mengembangkan hal tersebut. Sehingga kedepannya ada 15% dari 95 prodi itu bisa mendapatkan nilai yang unggul. Agar lembaga ini bisa mengikuti realisasi institusi, dan itu membutuhkan kerja keras dan kolaborasi.
Saptenno juga berpesan agar kebersamaan, toleransi, selau tercipta di lembaga dengan julukan kampus orang basudara ini, dengan begitu suda barang pasti kerukunan, kedamaian akan selalu terjaga di kampus yang dicintai ini.(Rizal/PMG)