MA-MA.ID, Ambon: Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Dr. Pius Lustrilanang hadir di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Kamis (02/02/2023).
Kehadirannya di kampus bertajuk Hotumese itu untuk memberikan kuliah umum sekaligus bedah buku berjudul Aldera Poter Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999.
Kuliah umum dan bedah buku ini diikuti oleh civitas akademiak Unpatti yang dilangsungkan di Gedung Auditorium Unpatti.
Tampil sebagai narasumber dalam kuliah umum dan bedah buku yaitu, Guru Besar Fisip Unpatti, Prof. Tony Pariela, dan dosen Fakultas Hukum Unpatti, Dr. J. Pietersz.
Rekor Unpatti Prof. M.J. Saptenno dalam sambutannya mengatakan, buku berjudul Aldera Poter Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 ini di tulis bertujuan agar para mahasiswa, para pemuda harus bisa memahami sejarah, dan sejarah perjuangan politik itu adalah sesuatu yang luar biasa panjang dan berat, mulai dari resiko politik, resiko hukum dan sebagainya yang harus di terima, sehingga para pemuda para mahasiswa, harus mempunyai pemahaman dan mengetahui tentang perjuangan-perjuangan tersebut.
” Kalian sebagai mahasiswa sebagai kaum muda, kalian harus melanjutkan kelebihan ini, harus mampu memahami eksistensi dan keberadaanya yang memiliki nilai-nilai perjuangan yang tinggi dalam menghadapi tantangan kedepan, ’’ ujarnya.
Kata rektor, tantangan kedepan mungkin juga bisa dari pihak pemerintah atau juga bisa dari kelompok-kelompok tertentu, tetapi tantangan itu akan datang dari berbagai pintu baik dari ekonomi, sosial, politik, budaya, dan sebagainya, pasalnya hal tersebut merupakan tangung jawab dari generasi muda, terutama kepada para mahasiswa untuk bagaimana menghadapinya, agar mahasiswa mampu bertahan menghadapi dinamika perkembangan politik, masalah ekonomi, masalah sosial, dan budaya, yang semuanya adalah bagian dari berkehidupan berbangsa dan bernegara.
‘’ Unpatti sebagai kampus orang basudara menjadi slogan harus dimaknai bahwa, Unpatti tanpa pandang bulu agama maupun suku yang berbeda, mahasiswanya yang berasal dari Aceh sampai Papua, dan kita semakin aman, damai, walaupun tahun 1999 pernah terjadi konflik di Maluku namun saat ini Maluku telah menjadi Laboratorium perdamaian dunia, ’’ungkapnya.
Menurut rektor, Maluku memiliki ketahanan sosial yang sangat tinggi, untuk menghadapi isu-isu apapun, maka dari itu mahasiswa, dosen dan seluruh civitas akademika harus menjadi pioneer dan orang terkemuka, untuk bagaimana menghadapinya agar banggsa dan negara ini tetap aman, tentram dan menujuh kebahagiaan yang sejahtera.
Rektor juga mengucpkan terimakasih kepada Dr. Pius Lustrilanang, yang telah hadir secara langsung di Unpatti, dan memberikan kuliah umum tersebut.
Usai kuliah umum dan bedah buku Dr. Pius Lustrilanang, melakukan tanda tangan sertakan pesan di buku kepada 100 orang mahasiswa penerima buku didampingi rektor Unpatti Prof. M.J. Saptenno, di Pthotobooth, dan dilanjutkan dengan penanaman pohon demokrasi, yakni, pohon gandaria oleh Dr. Pius Lustrilanang yang didampingi rektor Unpatti Prof. M.J. Saptenno, para wakil rektor, Kepala Perwakilan BPK-RI Maluku Heri Purwanto, anggota DPRD Maluku Johan Lewerisa, dan Guru Besar Fisip Tony Pariela.(PMG)