MA-MA.ID: Kemendikbudristek melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) gelar kompetisi sepak bola bertajuk Gala Siswa Indonesia (GSI). Kompetisi untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2022 ini dilaksanakan pada 18-30 Oktober 2022.
Gala Siswa Indonesia (GSI) adalah sebuah kompetisi sepak bola antarpeserta didik jenjang SMP yang dilaksanakan secara berjenjang mulai tingkat kecamatan (sekolah) sampai dengan tingkat nasional.
Di tahun 2022, panitia seleksi melaksanakan sistem penjaringan pemanduan bakat dalam bentuk keterampilan sepak bola yang direkam melalui video dari 9.267 peserta tingkat kecamatan, terseleksi menjadi 3.629 peserta tingkat kabupaten/kota, dan terseleksi 864 peserta tingkat provinsi yang diselenggarakan sejak bulan Mei hingga Agustus 2022.
Kompetisi ini adalah bagian dari dukungan pemerintah dalam mempersiapkan talenta muda persepakbolaan nasional. Terlebih pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan Piala Dunia U-20 (usia di bawah 20 tahun/Under-20).
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, mengungkapkan bahwa Kemendikbudristek terus berupaya mengembangkan proses pembelajaran yang menyenangkan sesuai minat dan bakat peserta didik termasuk melalui olahraga sepak bola.
“Jangan takut untuk mencoba, kalah ataupun menang dalam kompetisi adalah hal biasa, yang penting adik-adik berani berkompetisi dengan sportif, terus mengembangkan diri, itulah ciri pelajar yang merdeka dalam belajar,” ungkapnya dalam acara pembukaan pemusatan latihan GSI, dikutip dari laman resmi Kemdikbud, Minggu (23/10).
“Keberlanjutan GSI ini menjadi kunci untuk mencetak generasi muda yang cerdas, sehat, dan berkarakter. Selamat mengikuti pemusatan latihan di GSI 2022 untuk seluruh peserta” imbuh Nadiem.
Kewajiban Pemerintah untuk Memikirkan Pembinaan
Turut hadir secara luring, Sekretaris Deputi V Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Maman Wijaya, untuk membacakan sambutan Menko PMK, Muhadjir Effendy
Menko PMK menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek yang terus mencari terobosan baru dalam rangka melanjutkan pembinaan talenta muda di bidang olahraga khususnya sepakbola meski di tengah suasana pandemi.
“Secara nyata, GSI telah mengimplementasikan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional,” jelas Maman.
Melalui GSI, ia meyakini akan melahirkan bakat pesepakbola profesional Indonesia yang tidak hanya andal di tingkat nasional, namun juga mampu diperhitungkan oleh klub sepak bola internasional.
“Menjadi kewajiban pemerintah pusat dan daerah untuk memikirkan aspek pembinaan berkelanjutan dimulai dari pencarian dan pengembangan bakat di tiap daerah hingga ke tingkat nasional,” urainya lebih lanjut.
Senada dengan hal itu, Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi mengungkapkan kebanggaannya atas pelaksanaan GSI.
“PSSI menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek yang terus berkomitmen secara berkelanjutan menyelenggarakan GSI. Kami mendorong kiranya GSI menjadi wadah edukasi yang bermanfaat serta mampu menciptakan bibit talenta muda yang akan menjadi bagian dari Tim Nasional Indonesia,” tegas Yunus.
Diikuti 102 Peserta dari 79 SMP
Terkait agenda kompetisi, Kepala BPTI Asep Sukmayadi, menyampaikan bahwa GSI tahun 2022 adalah penyelenggaraan ke-5.
Pada tahun 2022, GSI diikuti secara luring oleh 102 peserta terpilih dari 79 SMP di 29 provinsi untuk mengikuti pemusatan latihan (training center) dengan standar pelatihan nasional (pelatnas) serta protokol kesehatan yang ketat.
“Kesuksesan penyelenggaraan GSI tidak terlepas dari kontribusi berbagai pihak seperti Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Satuan tugas (Satgas) Covid-19, Dinas Pendidikan, guru olahraga dan orang tua hebat yang mendampingi dan memotivasi para siswa,” papar Asep.
Melalui tema “Menggali prestasi sepak bola usia muda yang berkarakter”, Asep menjelaskan bahwa ajang ini menjadi strategi untuk menciptakan inovasi pengembangan calon talenta muda persepakbolaan nasional di masa mendatang dan wadah pembentukan karakter di bidang sepak bola.
“Kita gelorakan semangat pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat, dan berprestasi lebih hebat di bidang olahraga sepakbola,” ujarnya.
Proses Pelatihan Bersama Klub Profesional Indonesia
Sementara itu, Yeyen Tumena yang juga merupakan pelatih lisensi Pro Asian Football Confederation (AFC) menerangkan proses pelatihan dalam GSI.
Dia mengatakan bahwa selama 1 minggu pertama, para peserta akan menjalani pemusatan latihan (training camp) yang terbagi dalam 6 tim yaitu tim Majapahit FC, Sriwijaya FC, Malaka FC, Bima FC, Kutai FC, dan Tidore FC serta dilatih oleh pelatih profesional dan mantan pemain timnas.
Selanjutnya di minggu ke-2 akan ada pertandingan kecil, yang terbagi atas babak penyisihan dan babak perang bintang untuk kemudian akan mengerucut kepada 30 nama terpilih yang akan menjadi pemain terbaik.
Dengan proses yang cukup ketat itu, Yeyen Tumena berpesan kepada semua talenta muda yang memiliki cita-cita untuk menjadi pemain timnas Indonesia untuk tetap bekerja keras.
“Saat para peserta GSI kembali ke daerah masing-masing, kiranya membagi praktik baik dan pengalamannya selama menjalani pemusatan latihan tentang perkembangan sepak bola di masyarakat,” pesannya.
Respons Siswa yang Ikut GSI
Dalam kesempatan terpisah, salah satu peserta, siswa kelas IX dari SMPN 2 Banjar Agung, Provinsi Lampung, Habi Dama Panggabean mengatakan bahwa dirinya ingin terpilih menjadi pemain terbaik di GSI 2022.
Sampai di tahap seleksi, Dama mengaku merasa senang dan bersyukur dapat lolos ke tingkat nasional setelah di tahun 2021 hanya lolos hingga tingkat Kabupaten. Dia telah menyiapkan teknik dan stamina lewat latihan intensif untuk mengikuti GSI 2022.
“Teruntuk teman-teman yang belum lolos seleksi nasional GSI, tetap semangat dan jangan menyerah,” ujar Dama.
Respons lain juga diberikan oleh peserta lain dari Sorong, Provinsi Papua Barat, bernama Gideon Eliazer Yesnath.
Siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kota Sorong mengungkapkan kebanggaannya pertama kali mengikuti GSI tahun ini dan lolos seleksi tingkat nasional.
“Saya memiliki cita-cita untuk menjadi pemain sepak bola andal tingkat nasional,” tutur Gideon.(detik.com)