MA-MA.ID, Ambon: Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. M. J. Saptenno, S.H, M.Hum mengatakan penggunaan teknologi digital dalam berbagai aktifitas ekonomi dan sosial menyebabkan, terjadinya perubahan perilaku dan model bisnis di berbagai sector.
Apalagi seiring terjadinya pandemic covid-19 maka mau tidak mau, suka tidak suka, kondisi pandemic telah memaksa masyarakat, dunia usaha dan pemerintah untuk bertraformasi secara digital, dengan mengubah budaya dan perlilaku masyarakat serta insitusi dan swasta untuk mendapatkan aliran pendapatan baru, bertranformasi dari offiline (face to face) ke online.
“ Karenanya trasformasi digital dianggap sebagai sesuatu yang “ given “ atau sebagai sebuah “ keniscayaan” masa kini. Sehingga, trasformasi digital dapat diterapkan, “ kata rektor dalam sambutannya membuka webinar The 2nd International Conference On Business And Economy dengan tema “Acceleration of Innovation in an Archipelagic Country Post Covid-19 Pandemic” yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEBIS) Universitas Pattimura di lantai 2 Swisbell Hotel Ambon, Sabtu (15/10).
Kata rektor perkembagangan ekenomi digital yang tarsus mengalami perubahan dan inovasi memiliki dampak yang signikfikan terhadap perkonomian nasional.
Kecenderungan dalam penggunaan teknologi digital dalam berbagai aktifitas ekonomi dan sosial menyebabkan, terjadinya perubahan perilaku dan model bisnis di berbagai sektor.
“ Ekonomi berbasis internet telah memberi, warna baru bagi pembngunan bagi Indonesia dan global, digitalisasi dapat berdampak terhadap cara melakukan suatu pekerjaan, cara dunia bisnis dan konsumen berinteraski, serta cara aliran pendapatan dihasilkan, “ ungkapnya.
Selain berdampak pada sector ekonomi, kata rektor, tranformasi digital juga berdampak pada berbagai sektor pembangunan, baik di sektor pembangunan manusia atau pendidikan dan kesehatan, pembangunan ekonomi, pembangunan infrasturktur, pembamgunan politik, hukum dan keamanan, serta yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan kewilayahan.
Menurutnya, digitalisasi harus mampu menjangkau seluruh pelosok tanah air dan berbagai komponen masyarakat, mulai dari kota, desa hingga kepulauan, sehingga tidak menmbulkan ketimpangan digital atau kesenjangan talenta digital di tengah masyarakat, literasi digital sangat penting untuk mendorong percepatan implementasi digital khususnya di wilayah kepulauan. seiring dengan pembangunan infrastruktur komunikasi di wilayahtersebut.
“ Hal itu juga menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk terus berupayah meningkatkan kemampuan literasi dan talenta digital masyarakat. Termasuk memberikan masukan terhadap pemerintah untuk menciptakan produk hukum dan kebijakan yang dapat melindungi masyarakat dari berbagai resiko kerugian agar masyarakat merasa nyaman melakukan aktifitas ekonomi digital dan terus berinovasi dalam pengembangan teknologo digital,” jelasnya.
Rektor berharap melalui kegiatan webinar yang diselenggarakan ICONBE-2 oleh fakultas Ekonomi dan bisnis (FEBIS) Unpatti kita dapat menemukan ide-ide baru yang kreatif dan inovafit dan memimplementasikannya untuk pembangunan ekonomi digital di Indonesia khususnya untuk wilayah kepulauan. (PMG)