MA-MA.ID: Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Dikti Ristek) Kemendikbudristek Nizam menyinggung mahasiswa yang mengkritik pemerintah dengan aksi turun ke jalan saat memaparkan karakter insan Pancasila.
Pemaparan tersebut disampaikan pada upacara pembukaan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka-Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PMM-PKBN) dan kuliah umum secara daring, Rabu (14/9).
“Karakter dari insan pancasila adalah bernalar kritis, critical thinking. Apa itu bernalar kritis? Ada yang tahu? “Oh kita kritik pemerintah pak, terjun ke jalan,” Iya salah satunya. Tetapi yang lebih penting adalah bernalar kritis itu tidak mudah untuk dibohongi. Tidak mudah untuk menerima informasi dan menelannya mentah-mentah,” ujar Nizam dalam acara tersebut.
Nizam menyebut mahasiswa kini dibanjiri jutaan informasi setiap harinya. Menurutnya, sebagian besarnya adalah informasi sampah. Dari informasi sampah itu, kata dia, ada yang dapat meracuni persepsi masyarakat.
Lebih lanjut, ia menyebut racun informasi sampah tersebut dapat membuat masyarakat merasa sebagai bangsa yang lemah dan melihat masa depan yang suram.
“Sehingga kemampuan bernalar kritis ini sangat penting, dan salah satunya adik-adik sekarang ini sedang belajar tentang berbagai macam literasi digital. Cyber security, digital analytics, mechanine learning itu bagian penting dari kemampuan membangun kemampuan bernalar kritis tadi,” jelas Nizam.
Sebagai informasi, gelombang demo dari mahasiswa dan sejumlah kalangan terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Aksi tersebut berlangsung setidaknya dalam sepekan terakhir.
Ribuan mahasiswa telah turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan menuntut agar harga kebutuhan pokok diturunkan.
Termasuk demo di Jakarta dekat Istana Presiden pada Selasa (13/9), gelombang aksi terjadi di berbagai daerah Indonesia dari wilayah barat hingga timur sepekan terakhir seperti Banda Aceh, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Mataram, Makassar, hingga Gorontalo.
Tuntutan mereka dalam aksi itu serupa yakni penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan menuntut agar harga kebutuhan pokok diturunkan.(M/CNN)
Sumber: CNNindonesia