MA-MA.ID, Ambon: Gedung Laboratorium Terpadu Pendukung Blok Masela di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon akan dijadikan pusat kajian persiapan Maluku sebagai wilayah ekonomi biru (blue economy).
Gedung yang terdiri dari lima lantai itu didukung dengan berbagai fasilitas penunjang nantinya akan digunakan mendukung pengembangan sumber daya manusia di Maluku. Selain di proyeksikan sebagai pusat pengembangan SDM di bidang ilmu Geologi, geofisika, Teknik perminyakan, Teknik kimia, juga jadi pusat kajian ekonimi biru di Maluku dan pusat kajian ilmu teknik sipil dan humaniora.
Hal itu disampaikan Rektor Unpatti, Prof. M.J Saptenno, SH. M.Hum dalam sambutannya pada acara pencanangan Dies Natalis Unpatti ke-59 tahun 2022 di pelataran kampus Unpatti, Jumat (25/03/2022).
“ Pusat kajian yang ada termasuk laboratorium yang sudah dibuat yang namanya Laboratorium Terpadu Blok Masela itu juga kita harus memanfaatkannya untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan Maluku Biru itu, “ jelas rektor.
Kata rektor, pemanfaatan laboratorium terpadu pendukung Blok Masela di Unpatti itu sangat penting, terutama juga sebagai pusat kajian ekonomi biru Maluku. Hal itu mengingat dua wilayah yaitu Maluku dan Natuna akan menjadi focus pengembangan ekonomi biru oleh pemerintah.
“Ini penting, karena seminggu lalu kami diberikan materi oleh Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Dr. Andi Widjajanto. Beliau mengatakan bahwa di waktu yang akan datang, dua wilayah yang menjadi fokus untuk Ekonomi Biru adalah Maluku dan Natuna, “ kata Rektor.
Lanjut rektor, sebagaimana yang disampaikan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional itu bahwa pendapatan negara yang tertinggi kedepannya adalah ekonomi biru, walau saat ini masih ditempati sector Pariwisata dan Pajak.
Sehingga diharapkan Universitas Pattimura dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya di Maluku harus siap untuk memberikan masukan-masukan kepada pemerintah terkait dengan ekonomi biru.
“ Diharapkan kita mulai mempersiapkan diri untuk mengkaji Ekonomi Biru seperti apa. Saat ini, pendapatan negara paling tinggi pertama dari pariwisata kemudian pajak. Tetapi, ke depan mungkin akan terbalik, yang pertama itu ekonomi biru, kedua pariwisata, baru pajak, “ jelas rektor mengutip hasil diskusinya bersama Dr. Andi Widjajanto beberapa waktu lalu.
“ Beliau katakan bahwa, Laboratorium Terpadu Blok Masela itu diharapkan jadi pusat kajian dengan memanfaatkannya untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan Ekonomi Biru itu, oleh karena itu mari kita sambut gagasan-gagasan yang telah disampaikan ini supaya Unpatti juga berperan penting untuk bagaimana memberikan pikiran-pikiran terkait dengan ekonomi biru (blue economy)itu.”ungkap rektor. (Ch)