MA-MA.ID, Jakarta: Kasus Covid-19 di Indonesia kembali melonjak akibat varian Omicron. Kasus harian yang beberapa waktu lalu sudah melandai, kembali meningkat di atas 40 ribu per harinya.
Hal ini dikarenakan penyebaran Omicron lebih cepat daripada varian delta. Meski demikian ada kabar baiknya sebab dampaknya tak separah varian delta, terutama ke kematian.
“Ada peningkatan kasus infeksi Omicron, kabar baiknya negara lain menunjukkan meskipun transmisi lebih cepat, dari sisi tingkat okupansi RS dan kematian lebih rendah. Tapi tidak boleh takabur,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Mandiri Investment Forum, seperti dikutip CNBCindonesia, Rabu (9/2/2022).
Menurutnya, protokol kesehatan masih menjadi satu keharusan untuk dilaksanakan. Sembari pemerintah juga mempercepat proses vaksinasi baik dosis pertama, kedua hingga booster untuk seluruh usia.
Apalagi, puncak varian Omicron diprediksi terjadi di akhir Februari. Dimana kemungkinan tingkat kasusnya 2-3 kali lebih tinggi dibanding varian Delta.
“Itulah mengapa bagi Indonesia ada dua hal penting, yaitu akselerasi vaksinasi terutama booster, sembari melanjutkan implementasi disiplin protokol kesehatan,” jelasnya.
Di tahun ini, mengatasi pandemi Covid-19 masih menjadi fokus pemerintah sehingga anggaran untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih diberikan. Nilainya memang tak sebesar tahun lalu namun APBN akan tetap fleksibel untuk memberikan tambahan jika diperlukan dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.
Adapun di 2022, anggaran PEN ditetapkan sebesar Rp 455,62 triliun. Lebih besar dari tahun lalu yang hampir mencapai Rp 700 triliun.
“Jadi kami masih berurusan dengan Covid-19 dan Omicron saat ini ada dipikiran kami. Dunia tidak terkecuali Indonesia juga menjadi saksi meningkatnya kasus Omicron,” pungkasnya. (M)
Sumber: CNBCindonesia